"TANAMAN HERBAL"

Selasa, 29 Maret 2011

Asam Urat - Atasi dengan Tanaman Obat




Asam urat adalah salah satu bentuk penyakit rematik yang telah dikenal manusia sejak abad 5 SM, yang diakibatkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Sejumlah nama terkenal seperti Leonardo Da Vinci, Benjamin Franklin, dan Ratu Anne disebut-sebut menderita penyakit ini. Memang penyakit ini tidak mematikan seperti halnya kanker, namun karena sifatnya mudah kambuh dan bisa menimbulkan nyeri yang amat sangat, maka penyakit ini terbilang cukup mengganggu bagi penderitanya.

Sebetulnya tubuh kita memproduksi asam urat dalam tubuh, sebagai hasil samping metabolisme purin, dan asam urat yang terbentuk dalam darah, akan dibuang melalui urin, sehingga dalam kondisi normal, asam urat bisa ditemukan di urin maupun darah. Namun apabila jumlahnya sangat berlebihan, maka tubuh kesulitan
mengatur system pembuangannya, sehingga kristal-kristal asam urat bisa menumpuk di dalam persendian, dan kondisi inilah yang disebut sebagai gouty arthritis, atau gangguan asam urat. Karena bentuk kristalnya yang tajam-tajam seperti jarum, maka penumpukan kristal-kristal asam urat seringkali menimbulkan nyeri yang amat sangat pada sendi.

Asam urat bisa dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi, dan juga radiology. Melalui pemeriksaan laboratorium, kadar asam urat dalam darah dan urin akan diperiksa. Seseorang dikatakan menderita asam urat jika pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 7 mg/dl untuk pria dan 6 mg/dl untuk wanita. Sedangkan dalam urin jika lebih dari 750 – 1000 mg/24 jam dengan diet biasa, maka sudah bisa dikategorikan sebagai asam urat. Pemeriksaan cairan sendi dilakukan untuk melihat adanya kristal urat atau monosodium urate (kristal MSU) dalam cairan sendi. Sedangkan pemeriksaan radiology digunakan untuk melihat proses yang terjadi dalam sendi dan tulang untuk melihat proses pengapuran dalam benjolan-benjolan yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di sendi dan otot.

Salahkan Protein Berlebihan

Pencetus utama tingginya asam urat adalah pola makan yang tidak tepat. Purin sebagai salah satu bagian dari protein, banyak terdapat dalam sumber-sumber protein seperti daging dan jeroan, sehingga pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi dalam kurun waktu yang panjang bisa mencetus terbentuknya penumpukan asam urat. Alkohol berlebih juga disebut-sebut sebagai salah satu pencetusnya. Sumber purin lainnya yang harus dicermati terutama bagi penderita asam urat adalah :

1. Makanan kalengan seperti kornet, sarden, dan ekstrak daging
2. Makanan laut seperti udang, kerang dan kepiting
3. Jeroan seperti hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak
4. Kacang-kacangan kering beserta olahannya, seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, tempe , tauco, taoge, oncom dan susu kedelai
5. Melinjo dan produk-produk olahannya, seperti emping dan kue melinjo
6. Minuman beralkohol dan berbagai minuman hasil fermentasi
7. Keju, susu dan telur
8. Kaldu kental
9. Buah-buahan seperti durian, avokat, nenas dan air kelapa
10. Sayuran seperti daun bayam, daun singkong, daun jambu mete, kangkung, asparagus, buncis dan brokoli.

Mengetahui jenis-jenis penyakit pencetus asam urat, bukan berarti Anda harus menghindari makanan-makanan tersebut sama sekali, namun yang terpenting adalah mengendalikan jumlahnya dalam pola makan Anda, terutama jika Anda adalah penderita asam urat.

Selain itu, beberapa gangguan tubuh yang tidak diobati dengan baik juga bisa menjadi pencetus terjadinya penumpukan asam urat, misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus, tingginya kadar lemak dan kolesterol serta arteriosklerosis yang tidak diobati dengan baik, bisa mendorong terjadinya kerusakan pada ginjal. Jika kerja ginjal mengalami gangguan, maka ginjal tidak bisa bekerja normal menyaring zat-zat buangan dari dalam darah, termasuk juga asam urat.

Perbaiki Pola Hidup

Pola hidup saat ini yang kurang sehat, dimana semua serba terburu-buru, membuat kita jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga dengan alasan sibuk dan tak ada waktu. Padahal, kurangnya olahraga membuat sistem metabolisme tubuh kita lebih lemah dibandingkan mereka yang rajin berolahraga karena tidak terlatih bekerja “keras” mengimbangi asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk membentuk energi. Akibatnya tubuh jadi lebih mudah mengalami gangguan fungsi organ, dan kita pun jadi mudah sakit. Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit asam urat, sangat disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin, karena selain asam urat bisa menimbulkan gangguan seumur hidup jika tidak diobati, asam urat juga bisa menimbulkan berbagai penyakit lain dan komplikasi penyakit, seperti cacat tulang, gangguan penglihatan, osteoporosis, dan gangguan ginjal yang jika kerjanya terganggu juga bisa mengakibatkan hipertensi, gangguan jantung, diabetes mellitus, dan stroke. Jadi semuanya akan terlibat seperti lingkaran setan, karena kerja ginjal memang sangat dipengaruhi dan akan mempengaruhi kerja organ-organ lainnya.

Pengobatan dengan Tanaman Obat

Indonesia telah mengenal beberapa tanaman obat yang diakui bisa digunakan untuk mengobati asam urat, antara lain sambiloto, sidaguri, salam, kumis kucing, meniran, dan anting-anting. Umumnya sifat-sifat farmakologis tanaman ini adalah diuretik (peluruh kencing) dan antiradang, karena dalam pengobatan modern pun, sifat-sifat obat sintetik yang dimanfaatkan untuk mengobati asam urat adalah antiradang (untuk mengurangi pembengkakan akibat penumpukan kristal asam urat) dan juga diuretik (untuk membantu pembuangan kelebihan asam urat dalam darah agar tidak terus menumpuk di dalam tubuh). Namun yang wajib Anda ingat, jika Anda sedang menjalani pengobatan modern, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan obat tradisional dalam waktu yang bersamaan, karena bisa jadi dosisnya menjadi berlipat ganda sehingga justru malah membahayakan. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter jika Anda ingin menggunakan obat tradisional.

Sambiloto ( Adrographis panniculata )

Aslinya merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral seperti kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tanaman ini dikenal sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar racun. Bagian tanaman yang digunakan adalah seluruh tanaman.




Cuci bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering 10 gram, komfrey 5 - 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Sidaguri ( Sida rhombifolia )
Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.




Rebus 15 - 30 gram herba kering atau 30 – 60 gram herba basah sidaguri dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 – 15 gram.


Daun salam ( Eugenia polyanta )
dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara. Daun salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti minyak atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun berkhasiat sebagai obat.

Rebus 10 – 15 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.


Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus )
Juga telah lama dikenal sebagai diuretik yang berkhasiat sebagai penghancur batu saluran kencing. Rasanya manis sedikit pahit, dulunya banyak tumbuh di selokan dan anak sungai, namun sekarang tak sedikit orang yang gemar menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tanaman ini memang berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak digunakan sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat sebagai antibakteri, dan tanaman ini juga mengandung senyawa orthosiphonin
glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk membantu tubuh membuang kelebihan asam urat lewat urin.




Cuci bersih 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain, rebus dalam satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari, masing-masing ¾ gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari masing-masing 200 ml.


Meniran ( Phyllanthus niruri )
Saat ini terkenal sebagai tanaman obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Meniran juga dikenal dapat membersihkan hati, sebagai antiradang, pereda demam, peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid, menjernihkan penglihatan, serta menambah nafsu makan. Seperti halnya kumis kucing, sifat diuretiknya-lah yang digunakan untuk mengobati asam urat.





Anting-anting ( Acalypha indica )
Karena akarnya – entah kenapa – disenangi kucing, maka tanaman anting-anting ( Acalypha indica ) sering juga disebut kucing-kucingan atau akar kucing. Orang Sunda mengenalnya sebagai rumput kokosan. Rasanya pahit, sejuk dan bersifat astringen. Herba ini berkhasiat sebagai antiradang, antibiotik, peluruh kencing, pencahar dan penghenti perdarahan. Umumnya orang menggunakan bagian akarnya untuk menangani penyakit asam urat.




Ambil 5 -7 potong akar anting-anting (segar ataupun kering), rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa satu gelas, setelah dingin minum sekaligus. Lakukan 2 -3 kali sehari.

Ramuan lain yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi gangguan asam urat dengan cara diborehkan.
Gunakan daun gandarusa segar 40 gram, daun kemangi segar 30 gram, kencur segar 30 gram, jahe merah segar 30 gram, daun encok segar 30 gram, dan beras 40 gram. Rendam beras selama 3 – 4 jam. Cuci semua bahan, tumbuk/lumatkan, lalu campur dengan beras yang telah ditumbuk. Setelah bahan tercampur dan lembut, tempatkan dalam wadah dan borehkan ramuan pada bagian yang sakit secukupnya. Lakukan pengobatan dua kali sehari, pagi dan sore.

Obat Tradisional Berpotensi Tanggulangi Flu Burung


Obat tradisional herbal Indonesia, atau jamu, bersifat preventif. Ini memberikan kesempatan mengurangi penyebaran virus flu burung. Sebuah peluang untuk industri kesehatan?

Obat herbal yang berasal dari berbagai tumbuhan, diyakini bisa menjadi solusi atas wabah flu burung. Pasalnya sifat obat-obatan tersebut cenderung mempertahankan kondisi kesehatan seseorang. “Obat herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan memiliki potensi untuk mencegah penyebaran flu burung,” ujar Direktur Pengawasan Obat dan Makanan (POM), HM Sampoerno, pada sebuah semiloka yang diadakan di Cipayung, akhir minggu lalu.
Menurut Sampoerno, hal ini bisa terjadi lantaran sifat obat tersebut yang cenderung preventif atau mencegah. “Sekarang ini cara terampuh untuk me nangkal flu burung menyebar, adalah dengan mempertahankan kondisi fisik sebaik-baiknya.”
Pernyataan ini sebenarnya senada dengan pendapat ahli epidemiologi dari FKM UI, Prof Dr Nunung Masjkuri. Menurutnya, cara terbaik menanggulangi wabah flu burung ini adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. “Virus bisa dengan mudah masuk ke tubuh yang dalam kondisi tidak sehat,” ucapnya (SH/22/9/2005).
Untuk itu, masyarakat harus selalu menjaga kesehatan dengan mengonsumsi vitamin atau tidak membiarkan tubuh dalam kondisi terlalu lelah. Begitu ada gejala sakit seperti flu atau batuk, sebaiknya segera ke dokter.

Menangkal
Berarti yang diperlukan untuk menanggulangi wabah ini, sebenarnya mudah saja, yaitu dengan mencegah segala potensi yang mungkin menimbulkan flu. Hal ini dapat diimplementasikan dengan cara mencegah masuknya virus tersebut ke dalam tubuh dan menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut adalah dengan mengonsumsi berbagai obat atau ramuan, yang memang bertujuan mempertahankan kondisi tubuh. “Salah satunya, obat tradisional kita. Obat-obatan tersebut mengandung banyak unsur yang berasal dari tumbuhan alami, seperti temulawak, kunyit dan lainnya,” tambah Sampoerna.
Hal ini juga diamini Dr drh CA Nidom MS, pakar kesehatan dari Universitas Airlangga (Unair) pada kesempatan berbeda. Menurutnya, upaya pencegahan dan penanggulangan virus flu burung sebenarnya tidak sulit. Tidak perlu pula sampai menerapkan teknologi yang tinggi, seperti yang selama ini diperkirakan masyarakat dan kalangan kedokteran.
Menurut dia, virus flu burung yang selama ini menyebar, merupakan jenis virus yang sangat peka dengan seluruh jenis disinfektan, termasuk juga bio-disinfektan. “Sehingga cukup dengan pengobatan herbal, sebenarnya virus tersebut dapat hancur,” ucapnya.
Semua unsur tersebut sebenarnya dapat ditemukan pada tumbuhan obat seperti lidah buaya, kunyit, dan temu lawak. “Temu lawak dan kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk minuman, guna mencegah peningkatan konsentrasi sitokin dalam tubuh akibat infeksi virus AI dengan subtipe H5N1,” ujarnya. Hal ini menurutnya efektif, mengingat kandungan curcuma yang ada pada keduanya berpotensi sebagai inhibitor terhadap sintesis sitokin.

Mengatasi Keringat Berlebihan pada Ketiak

Betapa rikuh dan tidak percaya dirinya seseorang dalam suatu pergaulan, bila ketiaknya selalu basah akibat produksi kelenjar keringatnya yang berlebihan dan yang lebih celaka lagi terhirupnya aroma tidak segar sebagai buntutnya. Bau yang ditimbulkannya ini merupakan produk khas kelenjar apokrin yang bercokol pada ketiak, atau dapat pula karena bercokolnya bakteri tertentu pada lingkungan yang lembab tersebut. Konon pada sejumlah orang, bau khas daerah di bawah lengan ini justru membangkitkan gairah seksual tersendiri bagi lawan jenisnya. Namun, bagaimana mengatasi keringat berlebihan pada ketiak ini?

DALAM jumlah keringat ketiak normal-normal saja alias tidak sampai mengganggu atau bahkan menjadikan seseorang merasa risih, tentu tidak ada hal yang patut diresahkan, sebab ini juga merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam upaya untuk melepaskan panas tubuh. Tetapi persoalannya tentu saja akan bergeser jika produksinya berlebihan dan terus mengalir nyaris sepanjang waktu. Nah, yang satu ini barangkali baru akan menimbulkan perasaan kurang nyaman atau percaya diri pada diri seseorang.

Apabila orang bergerak di bidang pekerjaan yang banyak melakukan kontak sosial dengan orang lain, waitress, public relation, atau bahkan dokter misalnya, problem di atas merupakan persoalan klasik yang amat sering dijumpai di Indonesia — terkait dengan iklim tropisnya. Tetapi di Australia pun tidak sedikit orang yang menyampaikan keluhan yang sama khususnya dalam musim panas seperti saat ini, dimana temperatur udara bisa mencapai 41 derajat celsius.

Suatu hal yang mungkin cukup menghibur bahwa axillary hiperhidrosis atau keringat yang berlebihan pada ketiak, murni hanya terbatas pada persoalan terlalu aktifnya kelenjar memproduksi keringat setiap waktu. Tidak ada penyakit sistemik yang bersembunyi di balik kondisi yang sering menjadi topik pembicaraan kaum wanita ini. Suatu keadaan yang sedikit agak berbeda apabila seluruh tubuh (tidak hanya terbatas pada ketiak saja) sering dibanjiri peluh pada malam hari, apakah cuaca sedang panas atau dingin, mungkin ada suatu penyakit sebagai biang keladinya. Akan tetapi tentu saja harus disertai oleh sejumlah gejala klinis lainnya.

Untuk kasus tersebut, katakanlah seseorang sering gemetar, banyak makan tetapi badan makin mengurus, suhu tubuh yang lebih tinggi dari keadaan normalnya dan sebagainya. Jika tanda-tanda ini dirasakan pada diri seseorang, mungkin orang tersebut harus waspada terhadap kemungkinan bercokolnya penyakit thiroid pada tubuh.

Upaya Sederhana
Kembali pada penyebab axillary hiperhidrosis. Sampai saat ini belum ada keterangan yang lebih spesifik tentang keadaan yang sifatnya sangat individual ini. Hanya faktor genetik dan kondisi jiwa yang sedang cemas atau stres yang disebut-sebut sebagai pemicu hiperaktifnya sistem saraf simpatis untuk merangsang kerja kelenjar keringat, sehingga produksinya yang melimpah timbul sebagai akibatnya. Sungguhpun persoalan ini mungkin kurang memiliki makna esensi yang dalam, tetapi betapa tidak nyamannya jika daerah di bawah lengan kita selalu basah disertai bau kurang sedap yang mengalir dari dalamnya.

Menghadapi persoalan yang terutama lebih banyak meresahkan kaum wanita ini, berbagai upaya sederhana sering kita dengar telah coba diterapkan. Apakah dengan menggunakan pakaian dari bahan yang mudah menyerap keringat, misalnya katun. Minum berbagai ramuan jamu tradisional seperti loloh daun beluntas, kunyit asem, dan sebagainya. Mengurangi atau menghindari produk makanan yang banyak mengandung terasi yang memang memiliki aroma yang dahsyat. Menggunakan bedak atau mengoleskan sejumlah mangir-boreh tertentu pada ketiak. Menggunakan antiperspirant, atau minyak wangi untuk melawan bau badan.

Apabila berbagai upaya di atas tidak membuahkan hasil seperti apa yang diharapkan, berikut ini beberapa pilihan upaya medis sebagai salah satu alternatif jalan keluar yang mungkin dapat dicoba dilakukan:

1. Bila penggunaan antiperspirant biasa tidak mempan untuk mengerem produksi kelenjar keringat yang berlebihan, cobalah gunakan antiperspirant dari golongan yang lebih kuat. Sebagai contoh, drysol atau certain dry. Pada beberapa orang yang memiliki jenis kulit yang sensitif, bahan aktif yang terkandung di dalamnya kadang-kadang menimbulkan efek iritasi pada kulit. Maka gunakanlah pada malam hari serta tidak lupa untuk membersihkannya pada pagi berikutnya. Efek yang diharapkan biasanya akan nampak dalam 1-2 minggu kemudian.

2. Injeksi botox pada ketiak, merupakan alternatif kedua yang dapat dipilih. Cara ini merupakan metode yang saat ini cukup laris di Australia dan Amerika Serikat sebagai salah satu alternatif pilihan antara lain karena efektivitasnya yang tinggi (efektif selama 6-8 bulan) dan sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping yang bermakna. Botox sendiri merupakan ekstrak dari toxin botulinum yang secara ajaib sangat potensial untuk menurunkan produksi kelenjar keringat pada daerah yang disuntikkan. Selain untuk mengatasi prolem seputar keringat yang berlebihan, injeksi botox secara luas dimanfaatkan untuk mengatasi kerut-kerut kulit pada wajah atau bagian tubuh lainnya.

3. Meminum obat golongan anticholinergic. Obat ini bekerja untuk memblok sistem saraf simpatis yang salah satu fungsinya bertanggung jawab untuk merangsang kerja dari kelenjar keringat ini. Obat oral ini dilaporkan dapat pula menurunkan produksi keringat yang dihasilkan. Tetapi sayangnya obat ini terlalu banyak menciptakan efek samping yang justru menimbulkan keresahan baru bagi kita ketimbang problem intinya sendiri. Antara lain, suasana mulut yang berubah menjadi kering, pandangan mata yang mengabur, terjadinya gangguan pada proses buang air kecil atau besar dan sebagainya.

4. Pilihan lain yang dalam kapasitasnya menjadi alternatif yang boleh dikata paling jarang diminati masyarakat adalah apa yang dikenal orang sebagai endoscopis transthoracic sympathectomy. Teknik ini merupakan suatu metode operasi untuk memotong sebagian saraf simpatis yang bertanggung jawab pada terbentuknya keringat berlebihan pada ketiak. Metode ini juga menyebabkan timbulnya keringat berlebihan baru pada tempat lain sebagai suatu mekanisme kompensasi tubuh. Lokasinya biasanya pada dada atau punggung.

Pada akhirnya, apapun yang menjadi pilihan kita dengan berbagai pertimbangan untung ruginya segalanya kembali pada kebijakan kita. Semoga informasi sederhana ini dapat membantu.

Vitiligo (Penyakit Kulit)

Vitiligo

Vitiligo apa sih itu?

Pertanyaan ini mungkin masih terhitung membuat kerut di dahi begitu membicarakan vitiligo. Bahkan tak jarang orang yang mengalaminya pun tidak mengenal apa itu vitiligo.

Padahal vitiligo mulai diperkenalkan sejak abad 2 di Romawi. Kurangnya informasi mengenai vitiligo ini bisa jadi disebabkan karena jumlah penderitanya yang terlalu sedikit, yaitu hanya sekitar 1-2 persen dari jumlah penduduk dunia. Secara umum, vitiligo disebabkan karena terjadinya kerusakan pada melanosit atau sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit), Akibatnya pada penderita akan timbul bercak putih pada kulit.

Vitiligo akan menyebar secara cepat atau lambat. Pada umumnya vitiligo menyebar dengan 3 pola, yaitu hanya di salah satu bagian tubuh, di salah satu sisi saja atau terjadi di berbagai bagian tubuh secara acak.

Hingga kini penyebab penyakit vitiligo belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa teori di kalangan medis, seperti kemungkinan adanya reaksi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh sendiri.

Selain itu, juga terdapat beberapa faktor pemicu yang dapat meningkatkan risiko timbulnya vitiligo. Sebut saja paparan sinar matahari yang terik, stres, emosional, atau trauma fisik. Tidak heran bila pada penderita vitiligo bagian yang umumnya terlebih dulu mengalami perubahah warna adalah pada bagian yang sering terkena sinar matahari, seperti di daerah wajah, tangan, kaki atau siku.

Tingginya risiko terkena vitiligo juga bisa disebabkan karena faktor keturunan. Kurang lebih 30 persen dari penderita vitiligo memiliki keluarga yang menderita hal serupa dan biasanya vitiligo terjadi pada rentang usia 10-30 tahun. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan vitiligo terjadi sebelum atau sesudah jarak usia tersebut.

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan melanosit ini adalah dengan selalu menggunakan tabir surya yang memberikan perlindungan secara khusus dari sinar matahari pada bagian wajah, tangan dan kaki. Gunakan tabir surya dengan SPF (sun protective factor) 8-15 untuk kulit coklat atau gelap. Sedangkan bagi orang berkulit putih, sebaiknya menggunakan SPF 15-30. Namun penggunaan tabir surya ini juga harus diikuti dengan menjauhi sinar matahari antara pukul 11.00-15.00, menggunakan topi yang cukup lebar, dan menghindari risiko terbakar sinar matahari.

Jadi …….

Vitiligo adalah suatu kelainan pigmentasi, dimana melanosit (sel-sel penghasil pigmen warna kulit) pada area tertentu rusak dan hilang. Penyebab terjadinya vitiligo masih belum diketahui secara pasti, namun ada dua teori yang paling kuat tentang penyebabnya yaitu faktor genetika, dan juga adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan sel-sel tubuh menyerang sel tubuh itu sendiri (penyakit autoimun).

Penyakit yang disebabkan oleh genetika ataupun gangguan autoimun sayangnya tidak dapat disembuhkan, karena penyebabnya dari dalam tubuh sendiri. Namun begitu tidak usah kuatir karena vitiligo cenderung tidak berbahaya, hanya dampak estetika saja yang terganggu karena adanya perbedaan warna kulit di area tertentu. Walau demikian, pada kebanyakan kasus, Vitiligo bisa menimbulkan masalah bagi kepercayaan diri sang penderitanya, misalnya pada orang-orang dengan area vitiligo yang lebih dari 50% permukaan tubuhnya, atau pada wanita, sehingga penderita Vitiligo pun perlu perhatian dan dukungan dari kerabat dan teman-teman terdekat.

Ada beberapa metode “penyembuhan” vitiligo, antara lain pemberian sejenis krim kortikosteroid untuk mengembalikan warna pigmennya. Untuk pengobatan ini, Anda musti berkonsultasi dengan dokter karena pemakaian dan dosisnya harus diatur. Pada pasien dengan area vitiligo yang sangat luas, misalnya lebih dari 50%, biasanya alternatif yang diambil adalah justru depigmentasi, atau penghilangan pigmen bagian tubuh yang lain supaya tidak belang-belang. Cara lainnya lagi, ya melalui proses operasi, misalnya cangkok kulit, ataupun transplantasi melanosit (sel pigmen), tapi tentu biayanya sangat mahal.

Penderita Vitiligo sebaiknya tidak sering terpapar sinar matahari, jadi harus selalu menggunakan tabir surya apabila akan beraktivitas di luar rumah. Jika daerah terkena vitiligo hanya sedikit, losion penggelap kulit (sun-tanning lotion) bisa digunakan sebagai alternatif tapi sifatnya hanya kosmetika saja. Selain itu, gathering dan saling sosialisasi antar penderita Vitiligo juga disarankan untuk bisa memupuk kepercayaan diri dan sebagai wadah untuk saling berbagi.

Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)

ekorkucing.jpg

Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau taman-taman.

Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna coklat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berselingan. Helaian daun berbentuk bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, penjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentunya bulat panjang berjuntai kebawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih, kotor.

Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, fifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.

Kandungan Kimia
Daun mengandung acalyphin, flavonoid, saponin dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.

Bagian yang Digunakan
Bagian yang dapat digunakan untuk pengobatan adalah bunga dan daun.

Indikasi
Bunga digunakan untuk pengobatan:

  • Disentri, radang usus
  • Perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan
  • Cacing
  • Luka bakar, dan
  • Tukak (ulkus) di kaki

daun digunakan untuk pengobatan;

  • Bercak putih dikulit karena kehilangan pigmen (vitiligo)
  • Disentri, batuk darah (hemoptitis), luka berdarah, dan
  • Sariawan

Cara pemakaian.
Vitiligo
Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

Luka Berdarah
Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelakan pada luka, lalu balut dengan kain perban.

Ludah Berdarah
Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda. Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali sehari.

Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.
Sumber: Altas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan dalimartha/Hd