Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada
tidur lelap (deep sleep).
Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah
masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur
yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian
saintis barat yaitu cukup selama TIGA JAM.
Kita merasakan bahwa
tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak
terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila
seseorang atlit (atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba
lari maka dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan
itu dimulai. Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian
juga dengan kita, harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik
Menurut
kajian ahli pengobatan barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama
kita akan merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan
menurun. Dengan mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita
bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat
mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta
untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada
segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan
mengurangi waktu tidur malamnya.
Firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud :
“sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang
mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang
berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di
akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah Az-Zariat ayat 15-18)
Rasulullah
SAW telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar
lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan
untuk tidur malam seperti :
- Makan malam sedikit saja
cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak
maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
- Tunaikan Sholat Isya’ sebelum tidur.
- Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
- Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
- Kurangi
waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk
bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam
menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam
sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.
Cara
bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan
menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka
bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkena
penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut
pendapat seorang doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari Badan
Pengobatan Lioning.
Pendapat Ahli Sastra BaratAda
juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya
mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah
rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” the woods are lovely, dark
and deep but i have promises to keep and miles to go before i sleep.”
maksudnya ” taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai
aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum saya tidur.”
“the
heights by great men reached and kept were not attained by sudden
fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the
night.” – Longfellow maksudnya ” pencapaian kerja yang tinggi oleh
orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta tetapi mereka
bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang lain
sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu
tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
Rahasia Sholat TahajudSekarang
kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah
kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat
tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur!?
Dari sisi
logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu
mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita,
jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan
lain-lain.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan
menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit
matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan
menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua
hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi
kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas
matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia
yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba
kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar,
pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan
bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan
rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta
menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku’ dengan
badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan
punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan
ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang
tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di
atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan
otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan
persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari
sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita
berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita
telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan,
perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain
itu kita juga melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua
sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit
, pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau
kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa
dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan
tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang
selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur
malam.
“dan pada sebagian malam hari bersembahyang
Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra’; 79)
"sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang
mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang
berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di
akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan
pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu.
Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).
“Orang
yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan
hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).
Mengapa
Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat
Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul
orang-orang yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke
tempat yang terpuji?
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah
kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang
shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT,
penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa Data Ilmiah Tahajud:1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,
Shalat
malam dapat meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai
penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain.
Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan
kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu
faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas Shalat
malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari
segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua.
Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang
terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada
tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.
3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar,
dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai
strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga
dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap
ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis
menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak
dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.
4. Dalam bidang bio-teknologi,
Shalat
Tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh
dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam
bidang ini pula Shalat Tahajud dapat meningkatkan respons emosional
positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.
5. Shalat
Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat,
ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi
positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.
Mengapa harus tengah malam?Kata
Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud
dipahami al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat.
Shalat ini juga dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan
di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di
tengah malam untuk Shalat Tahajud?
Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya
bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari
ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama,
sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek
dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa
dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti
didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan
dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi Shalat
Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan
shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan
motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita
melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat
Tahajud dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.
Apa
manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus
didapat tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak
yang harus diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk
tidur.
Sabda Rasulullah:
“Puasa dan berbukalah, Shalat dan
tidurlah karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi
dan sesungguhnya matamu punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu
(pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari).
Tidur
adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk
manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan.
Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi
pernafasan mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan atau
perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik dan saraf
sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf
pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur cenderung untuk
tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat bangun tidur
pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita
berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri,
urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari
rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000
kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan
14 miliar sel otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik
menurut ilmu kesehatan, karena terjadi proses pemulihan sel tubuh,
penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik.
Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud dikerjakan
setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih
khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam
hari kira-kira pukul 01:00 - 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara
umum akan lebih baik.
Ini dapat kita buktikan ketika melakukan
komunikasi lewat ponsel di waktu tengah malam atau berselancar
mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal yang dipancarkan
akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah saat
Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia
terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang
Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah
“komunikasi” akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan
komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Meditasi dan TahajudMeditasi
berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila
pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku
terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan
diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk
melakukan meditasi. Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran
tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui
kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud dan Hormon StresProf.
Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian
banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut
Ilmu Kedokteran melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu
Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul
“Pengaruh
Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh
Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.Beliau
menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar
gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan
terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41
responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah,
Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat
Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang
bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul
02.00 - 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan
ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone
kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3
laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar
kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa
yang tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud
memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka
memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh
sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini
semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon
yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan
daya ingat kurang baik.
Dengan Shalat Tahajud yang dilakukan
secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru
serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan
motivasi yang positif serta akan terhindar dari stres. Mungkinkah itu
maksud firman Allah pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya
para pelaksana Shalat Tahajud ke tempat yang terpuji? Allahu’alam
(Allah yang paling tahu).